Pages

Soal Jaringan Dasar

Soal Jaringan

1. Apa yang dimaksud protokol Netware ?

2. Apa yang dimaksud protokol UDP ?
3. Sejarah dan arsitektur TCP / IP ?
4. Perbandingan pada OSI dan TCP / IP ?
5. Protokol pada jaringan peer to peer ?
6. Setting IP pada Windows dan Linux ?

                                                                    JAWABAN

                                          1. Protokol Netware adalah Perusahaan Novell memilih untuk mendasarkan paket jaringam mereka pada paket XNS.
Novell menciptakan sedikit perubahan ke IDP dan SPP, dan menamakannya Paket Pertukaran di Internet atau Internet Packet Xchange (IPX) dan pertukaran Paket yang Berurut atau Sequenced Packet Xchange (SPX). Novell menambahkan beberapa protokol baru, seperti NetWare Core Protocol (NCP), yang menyediakan kemampuan untuk berbagi sumber daya berkas dan printer yang dapat berjalan melalui IPX, dan Service Advertisement Protocol (SAP). Dimana SAP memungkinkan host dalam jaringan Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing service.
Disamping dukungannya terhadap protokol standar seperti tersaji di atas (kecuali AppleTalk), NetWare telah memperkenalkan beberapa protokol tambahan khusus untuk NetWare. Protokol ini seringkali memiliki juga fungsi yang terdapat dalam protokol standar, tetapi protokol ini terpadu penuh kedalam sistem NetWare. Protokol NetWare digunakan hanya pada jaringan NetWare, untuk melengkapi protokol standar dan dirancang agar NetWare dapat bersaing melawan sistem lain yang membatasi implementasinya hanya pada protokol standar. ( sweat's blog )
                                        2. Protokol UDP adalah User Data Protocol
Pengertian
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
  • Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
  • Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
  • UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
  • UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Fungsi UDP sebagai berikut:
  • Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
  • Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
  • Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
  • Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service. (ilmu komputer.com)
                                                               3. Sejarah Dan Arsitektur


  • Sejarah TCP/IP


Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal bahwa TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suaru departemen pertahanan (Department of Defense atau DOD) di Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu DARPA (Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah riset pengembangan jaringan komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan aturan komunikasi antar computer yang manpu bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang telah terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga pad tahun 1972 ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan peserta the First International Conference on Computer Communications dengan menghubungkan 40 node.


Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu itu NCP(Network Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah tersebut, dengan tujuan membuat protocol yang lebih umum. MAka lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan pada tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk jaringan. Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP berjalan di atas computer dengan system operasi Unix, dan pada saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.


Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih dari 1000host di internet. Dan karena jaringan sudah semakin besar, system penamaan lama cara host table tidak realistis untuk mengatur system penamaan host, kemudian di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name System) dan di gunakan sampai saat ini.


Pada tahun 1986, Lembag Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu U.S.National Science Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP yang di namakan NSFnet. Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat computer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan backbone sebesar 56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio dari internet yang sekarang kita kenal.


Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu provider utama internet. Dari catatan terakhir masa itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih pada tehun 1988 NFSnet kecepatan jaringan backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa Negara di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan internet menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia dan Selandia baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah terhubung 100.000 host lebih.


Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet WAIS(Wide Area Information Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona penggunaan internet yaitu WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan jaringan backbone NSFt telah di itngkatkan menjadi 45mbfs(T3).


Dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah host di internet mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan perkembangannya jika dilihat hanya dalam orde 10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP. Dan selanjutnjya belum ada catatn terakhir yang mamapu merekam jumlah host sekarang ini yan gtergabung di internet karena semakin luas dan luas, apalagi jika termasuk host yang berada dalam lingkup jaringan dalam (Private) juga di hitung selain jaringan publik(Public) tadi. Mungkin dapat dikatakan sekarang ini jumlah yang tersambung hamper sama dengan jumlah computer yang aktif di gunakan di dunia ini.(Artikel IT)


  • Arsitektur Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol (TCP) danInternet Protocol (IP).


  1. Internetworking
  2. Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi/hubungan antar jaringan (network), dimana biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah menghubungkan host-host pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan secara geografis pada area yang luas.Host merupakan komputer denga antar muka jaringan yang dikonfigurasi menggunakan TCP/IP. Sebuah host dapat berupa sebuah windows NT server, workstation Linux, atau salah satu dari banyak router yag digunakan untuk melewatkan informasi dari suatu jaringan kejaringan yang lainnya.
    internet
    Gambar 1. Contoh Internet – Dimana keduanya terlihat dalam sama sebagai 1 logikal
    jaringan
    Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:
    1. Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
    2. Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
    3. Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada pelanggannya.
    4. Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus
    Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi dalam komunikasi. Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi.
    Sebagai contoh pada Gambar 1 di atas, untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan komputer yang terhubung dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router.
    Selain itu router juga digunakan sebagai pengarah jalur (routing).Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP (IP address). Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti router, maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address terdiri dari 2 bagian, yaitu :
    IP address = [nomer jaringan][nomer host]
  3. Lapisan (layer) pada Protokol TCP/IP
  4. Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, tampak pada Gambar 2 berikut ini.
    protokol tcp/ip
    Gambar 2. Protokol TCP/IP
    • Layer Aplikasi (Aplications)
    • Layer aplikasi digunakan pada program untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP. Contoh aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah nomer port dan socket.
    • Layer Transport
    • Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak (simulaneously). Protokol pada layer transport yang paling sering digunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP), dimana memberikan fungsi pengiriman data secara connection-oriented, pencegahan duplikasi data, congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah User Datagram Protocol (UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman connectionless, jalur yang tidak reliabel. UDP banyak digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan dapat metoleransi terhadap kerusakan data.
    • Layer Internetwork
    • Layer Internetwork biasa disebut juga layer internet atau layer network, dimana memberikan “vitual network” pada internet. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain : IP, ICMP, IGMP, ARP, RARP
    • Layer Network Interface
    • Layer network interface disebut juga layer link atau layer datalink, yang merupakan perangkat keras pada jaringan. Contoh : IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.
  5. Aplikasi TCP/IP
  6. Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan komunikasi sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna. Karakteristik dari protokol aplikasi antara lain:
    1. Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang merupakan standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan produk dari TCP/IP antara lain :
      • TELNET, terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
      • FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
      • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), sistem bersurat di internet
      • Dan lain-lain
    2. Menggunakan mekanisme TCP atau UDP
    3. Menggunakan model interaksi client/server.
    4. TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server.
      Server adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. Client adalah yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client, dimana dapat berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem. Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani multi request bersamaan.
      model client-server
      Gambar 3. Model Client-Server
      Server bekerja dengan cara menunggu request pada port yang sudah terdaftar, sehingga client dapat dengan mudah mengirimkan data ke port pada server.
    5. Bridge, Router dan Gateway
    6. Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking dapat dilakukan dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan antara bridge, router dan gateway dalam mengakses jaringan.
      1. Bridge
      2. simbol bridge
        Gambar 4. Simbol Bridge
        Menghubungkan jaringan pada layer network interface dan meneruskan frame. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparant terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan di awasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.
      3. Router
      4. simbol router
        Gambar 5. Simbol Router
        Menghubungkan jaringa pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket data. Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena memiliki routing. Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan paket berdasarkan alamat IP dari data.
      5. Gateway
      6. simbol gateway
        Gambar 6. Simbol Gateway
        Menghubungkan jaringan pada layer diatas router dan bridge. Gateway mendukung pemetaan alamat dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Gateway merupakan pintu keluar suatu host menuju ke jaringan diluar.
REFERENSI
  1. Sritusta Sukaridhoto, Panduan belajar Jaringan Komputer, PENS-ITS , 2007.
  2. Wahana Komputer , Seri buku pintar, Menjadi Administrator Jaringan Komputer, Yogyakarta ANDI, Semarang : 2005
                                  4.PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MODEL OSI DAN TCP/IP


  •   Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
  1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
  2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
  3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
  4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
  5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
  6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
  7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
  8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam applicationlayer.
  9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
  10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
  11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.

  
  • Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”

Tabel Perbandingan OSI Layer dan TCP/IP Layer :


                                   5.Protokol pada jaringan peer to peer
Jaringan peer to peer adalah sebuah jaringan komputer dimana setiap komputer disusun dan dihubungkan satu sama lain tanpa adanya kontrol terpusat yang berperan sebagai server murni. Setiap komputer yang ada dalam jaringan peer to peer menawarkan layanan yang sama sehingga server bisa sebagai client atau client juga bisa sebagai server. jaringan peer to peer cocok digunakan untuk jaringan dengan kapasitas kecil.

                                   6.Setting IP pada Windows dan Linux
  • Setting IP address di Windows
    1. Buka Start – Control Panel – Network Connection
    2. Klik kanan pada Local Area Connection – pilih Properties
    3. Pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
    4. Tuliskan alamat IP yang dikehendaki, misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda (alamat IP bersifat unik)
    5. Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah ping 192.168.1.182
    6. Jika reply berhasil berarti komputer sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
    Cek koneksi dengan PC lain. Hubungkan keduanya dengan kabel LAN. Buka command prompt dan ketikkan ping ipAddress (milik PC lain). Jika reply berhasil berarti kedua komputer telah terhubung.
  • Setting IP address di Linux


    Setting IP address pada sistem operasi Linux bisa dilakukan dalam dua mode yaitu mode teks (Console) dan mode grafis (GUI).

    Konfigurasi IP di sistem operasi linux tidaklah sulit seperti yang dibayangkan, jika anda tidak suka teks mode anda bisa menggunakan mode grafis.

    Hampir semua distro Linux keluaran terbaru sudah menyediakan program berbasis GUI untuk mengatur IP address. Sebagai bahan percobaan saya gunakan Linux Ubuntu, berikut ini langkah langkahnya.

    Mode teks

    File konfigurasi IP terletak pada /etc/network/interfaces . Untuk membuka file tersebut gunakan teks editor vim dengan hak akses sebagai root. Berikut ini perintahnya.

    sudo vim /etc/network/interfaces

    ketikan perintah diatas dan tekan enter maka anda akan diminta untuk mengisikan password root. Perintah sudo adalah perintah untuk menggunakan hak akses super user (root), sudo = Super User Do.

    Setelah file konfigurasi tersebut terbuka, cari bagian yang terdapat kata eth0 (ethernet card pertama). Misalkan saya ingin menyetting IP 192.168.0.3, maka pada bagian eth0 ubah menjadi seperti berikut.

    auto eth0

    iface eth0 inet static

    network 192.168.0.0

    broadcast 192.168.0.255

    address 192.168.0.3

    netmask 255.255.255.0

    Setelah selesai mengedit, langkah selanjutnya adalah merestart service network supaya konfigurasi IP yang baru bisa dijalankan. Berikut ini perintahnya.

    untuk menghentikan sevice ketikan :

    sudo /etc/init.d/networking stop

    untuk menjalankan service ketikan :

    sudo /etc/init.d/networking start

    Sekarang ketikan perintah ifconfig eth0 untuk mengecek apakah IP address sudah berubah.

    Selain untuk mengecek alamat IP perintah ifconfig bisa juga digunakan untuk setting IP secara tidak permanen, artinya settingan IP akan kembali seperti semula ketika komputer direstart. Berikut ini cara menyetting IP tidak permanen menggunakan perintah ifconfig.

    bentuk umum :

    sudo ifconfig eth0 [alamat IP] netmask [netmask] broadcast [alamat broadcast]

    contoh :

    sudo ifconfig eth0 192.168.0.3 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255

    Mode grafis

    Bagi anda yang tidak suka dengan teks mode berikut ini cara konfigurasi IP yang berbasis grafis. Pertama klik system , lalu pilih administration , kemudian klik network.

    konfigurasi IP address di linux

    Pilih wired connection lalu klik tombol properties.
    konfigurasi IP address di linux

    Disini anda bisa mengisikan alamat IP dan subnet mask yang ingin anda gunakan. Selamat mencoba.